Selasa, 26 April 2016

Tugas teks anekdot buku paket hal 100






Nama        : Sarah Nurizha Aqilla
Kelas         : X-MIA 5
 No. Absen : 28


KUHP dalam Anekdot
Paragraf 1.   Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
Paragraf 2.   Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen.“Apa kepanjangan KUHP, Pak?” Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
Paragraf 3.   Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?”
                     Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak …!”
                     Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan.
                     Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
Paragraf 4.   Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
(Diadaptasi dari http://fuadusfa4.blogspot.com/2010/02/anekdot-hukum.html)
Berdasarkan teks di atas silakan jawab soal berikut!
(1)   Teks anekdot mengandung unsur lucu. Betulkah setiap cerita lucu dapat digolongkan ke dalam anekdot?
Jawab:
       Setiap cerita lucu belum tentu dapat digolongkan ke dalam anekdot. Karena ciri teks anekdot adalah mengandung suatu kritikan atau lelucon yang berkenaan dengan  bidang layanan publik. Sedangkan cerita lucu belum tentu mengandung suatu kritikan atau lelucon tertentu.


(2)   Lawak juga mengandung unsur lucu. Apakah teks anekdot sama dengan teks lawak?
Jawab:
      Teks anekdot dengan teks lawak memang mengandung unsur lucu tetapi kedua teks tersebut berbeda. Teks lawak biasanya mengandung perkataan – perkataan yang mengundang gelak tawa karena banyolan-banyolan aneh dari sang pelawak dan biasanya banyolan tersebut lebih ke arah mengejek orang lain. Sedangkan teks anekdot memiliki ciri seperti mengandung unsur kritikan atau lelucon untuk seseorang, dan lebih kepada menyindir suatu hal. Biasanya membahas tentang masalah politik atau hal lain.


(3)   Siapakah yang biasanya menjadi tokoh atau partisipan dalam anekdot? Apakah tokoh atau partisipan yang dimaksud harus selalu orang yang terkenal?
Jawab a:
Biasanya yang menjadi tokoh atau partisipan dalam anekdot adalah orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Jawab b:
Tidak. Yang menjadi tokoh atau partisipan dalam anekdot boleh siapa saja, tidak selalu Orang terkenal. Terkadang ada orang  yang tidak terkenal atau asal-asalan yang menjadi tokoh atau partisipan dalam anekdot.


(4)   Di media apa sajakah teks anekdot ditemukan? Sebutkan jenis medianya dan contoh anekdot yang dimaksud!
Jawab a:
Teks anekdot dapat ditemukan di seluruh media massa, baik cetak maupun elektronik.

Jawab b:
Yaitu media cetak maupun elektronik seperti di televisi, koran, artikel dll. Misalnya: kartun sindiran “Bang One” di channel TV ONE, cerita pendek berkartun yang diselingi dengan bahasa Banjar yang fasih yang biasa ditemukan di Koran KALTIM POST, foto Gusdur yang di edit menjadi lelucon tapi mengandung pesan.

(5)   Contoh anekdot teks di atas ini terjadi di bidang hukum. Di bidang apa sajakah kalian dapat menemukan teks anekdot?
Jawab:
Kita dapat menemukan teks anekdot di berbagai bidang, seperti di bidang hukum, sosial, politik, budaya, pendidikan, lingkungan, administrasi, dan transportasi.


Setelah kalian membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, jawablah pertanyaan berikut ini!
(1)   Apakah yang membuat teks tersebut digolongkan ke dalam teks anekdot?
Jawab:
Karena teks tersebut mengandung ciri-ciri teks anekdot yaitu lucu, menyindir, mengandung kritikan, faktual (nyata), ada pesan yang terkandung, dan membuat jengkel atau konyol. Sehingga teks tersebut digolongkan ke dalam teks anekdot.


(2)   Ciri apa sajakah yang menandai teks anekdot?
Jawab:
*    Ciri-ciri teks anekdot secara umum:
1.      Teks anekdot bersifat lucu dan mengesankan.
2.      Digunakan untuk menyampaikan kritik atau lelucon di bidang layanan publik.
3.      Biasanya tokoh atau partisipannya adalah orang penting atau terkenal.
4.      Berdasarkan kejadian yang sebenarnya atau hanya cerita rekaan.

*    Ciri – ciri teks anekdot pada umumnya terdiri dari 5 bagian, yaitu:
1. Abstraksi
Bagian awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks, bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks.
2. Orientasi
Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini.
3. Krisis
Bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan.
4. Reaksi
Bagian bagaimana cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah
5. Koda
Bagian akhir dari cerita unik tersebut, bisa juga dengan memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis.


(3)   Siapakah partisipan yang digambarkan dalam anekdot itu?
Jawab:
 Partisipan dalam  anekdot tersebut adalah dosen dan mahasiswa.

(4)   Apakah cerita pada anekdot itu betul-betul terjadi atau hanya rekaan?
Jawab:
Sebagian besar hanya rekaan. Namun ada pula yang betul-betul terjadi atau diambil dari kehidupan nyata namun diubah sebagian jalan ceritanya.


(5)   Seandainya cerita itu betul-betul terjadi, beranikah mahasiswa menjawab pertanyaan dosennya dengan tidak serius?
Jawab:
Kembali kepada mahasiswanya, berani atau tidak. Dan juga harus melihat kondisinya, jika dosen yang mengajar saat itu baik hati maka kemungkinan besar mahasiswa berani menjawab pertanyaan dengan tidak serius dan jika dosen yang mengajar saat itu killer (jahat dan tegas) maka kemungkinan besar makasiswa tidak berani menjawab pertanyaan dengan tidak serius.

(6)   Singkatan KUHP pada anekdot di atas dipelesetkan. Apakah maksud dan pesan teks yang dikandung?
Jawab:
Maksud dan pesan teks tersebut adalah menyampaikan kebiasaan buruk hukum di Indonesia.


(7)   Diskusikan dengan teman sebangku kalian, siapa sebenarnya yang dikritik lewat sindiran dalam teks tersebut!
Jawab:
Yang dikritik lewat sindiran dalam teks tersebut adalah pemerintah dan aparat penegak hukum di Indonesia.


(8)   Apakah sindiran itu sampai kepada yang dituju?
Jawab:
Jika yang dituju membaca, tentu ia akan merasa tersindir. Walau tidak menampakkan perasaan itu.


(9)   Tunjukkan unsur lucu atau konyol yang terdapat di dalam teks tersebut.
Jawab:
Saat Ahmad menjawab pertanyaan Ali yang dilemparkan pak dosen kepadanya, Ahmad menjawab kepanjangan KUHP "Kasih Uang Habis Perkara" atau Memplesetkan kepanjangan dari KUHP.


(10) Jelaskan reaksi yang terjadi pada diri dosen dan pada diri mahasiswa.
Jawab:
Dosen  menggeleng-gelengkan kepala dan Mahasiswa lain tertawa terbahak-bahak.

Cermatilah struktur teks anekdot berikut!

Abstraksi

Seorang dosen memberikan kuliah Hukum Pidana
(paragraf 1).


Orientasi

Suasana kelas biasa-biasa saja (paragraf 1).


Krisis

KUHP dipelesetkan menjadi “Kasih Uang Habis
Perkara” (paragraf 2).


Reaksi

Mahasiswa tercengang dan tertawa, sedangkan dosen menggeleng-gelengkan kepala (paragraf 3).


Koda

Kelas kembali berlangsung normal (paragraf 4).


Berdasarkan struktur teks anekdot di atas, jawablah soal berikut!
(1)   Apakah abstraksi itu sama dengan pembukaan? Berfungsi sebagai apakah abstraksi itu?
Jawab a:
Menurut saya, abstraksi itu berbeda dengan pembukaan. Karena abstraksi merupakan suatu ringkasan yang lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi artikel ilmiah dan ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah. Sedangkan, pembukaan biasanya berupa rumusan dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan artikel ilmiah.

Jawab b:
Abstraksi berfungsi sebagai ringkasan yang lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi artikel ilmiah. Abstraksi ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah.

(3)   Apakah orientasi berfungsi untuk membangun konteks perkuliahan?
Jawab:
Menurut saya bisa jadi, karena orientasi berarti pengenalan ataupun pemahaman.
Jadi dengan adanya orienstasi terlebih dahulu maka konteks perkuliahan akan lebih mudah terbangun dan calon peserta didik tidak akan terkejut nantinya akan perkuliahan yang sebenarnya, karena telah mengenal konsepnya di masa perkuliahan.


(4)   Seandainya krisis dimaknai sebagai saat terjadinya ketidakpuasan atau kejanggalan, ketidakpuasan atau kejanggalan tentang apa yang dimaksud?
Jawab:
Yang dimaksud dengan kejanggalan atau ketidakpuasan dalam menghadapi krisis adalah sesuatu yang masih melekat dan selalu teringat dengan sesuatu hal yang tidak maksimal.


(5)   Setujukah kalian reaksi itu berkenaan dengan tanggapan yang diberikan oleh mahasiswa atau dosen tentang pelesatan KUHP itu?
Jawab:
Setuju.

(6)   Berikan penjelasan seandainya kalian tidak setuju bahwa koda sama dengan penutup. Pikirkan bahwa penutup menggambarkan situasi yang seimbang dengan situasi pada orientasi.
Jawab:
Orientasi adalah kalimat yang menggambarkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana peristiwa itu terjadi. Sedangkan, Koda adalah kalimat yang menjelaskan situasi di akhir cerita, bisa juga memberikan kesimpulan. Jadi, pada dasarnya koda sama dengan penutup karena menjelaskan situasi di akhir cerita.


                                                              ~ Semoga Bermanfaat ~






3 komentar:

  1. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus